Apa itu Analisa Teknikal? Beserta contohnya

Apa itu Analisa Teknikal?

Analisa Teknikal adalah analisa yang bertujuan untuk memprediksi harga berdasar catatan / pola pada masa lampau / sebelumnya. Biasanya Analisa Teknikal digunakan untuk Chart berjenis Candlestick.

Lhoo... Kenapa Candlestick? Karena jenis chart ini mengandung banyak informasi daripada jenis chart lainnya. Pada chart jenis ini kita dapat mendapatkan sekitar 4 informasi dalam satu batang candlestick-nya. Diantaranya ialah:

1. Harga Pembukaan

2. Harga Penutupan

3. Harga Tertinggi

4. Harga Terendah

Dan tentu saja, keadaan harga diatas disesuaikan dengan Timeframe saat anda melakukan analisa.

Nah, dalam Analisa Teknikal yang menggunakan Candlestick ini kita pun bisa mendapatkan pola-pola yang menandakan bahwa pada kejadian selanjutnya akan ada Pembalikan harga / reversal. Misalnya harga dari suatu koin itu selalu rendah / mendatar, dan setelah dianalisa kembali, ada pola yang menandakan adanya kemungkinan reversal / pembalikan harga sehingga bisa diyakini bahwa suatu harga koin tersebut akan naik lagi.

Apa saja sih kira-kira pola yang ada di Analisa Teknikal pada chart jenis Candlestick ini? Berikut contohnya ada Double Top, Double Bottom, Head and Shoulder, Falling Wedge, Rising Wedge, Rounding Bottom, Cup and Handle, Rectangle, Ascending Triangle, Descending Triangle, Morning Star, Evening Star, dan masih banyak yang lainnya.

Selain ada pola, dalam Analisa Teknikal pun kita bisa menggunakan indikator yang berguna untuk memprediksi apakah harga akan naik atau turun. Melalui Indikator ini juga kita bisa melihat pasar apakah sedang jenuh jual atau beli dan bisa juga mengukur kekuatan trend. Entah itu kekuatan Uptrend atau Downtrend.

Nah, apa saja sih indikator-indikator yang ada pada Analisa Teknikal? Berikut diantaranya:

1. Relative Strength Index (RSI)

2. Stockhastic

3. Money Flow Index

4. Moving Average / Simple Moving Average / Exponential Moving Average

5. Bollinger Band

6. Parabolic Sar

7. Average Directional Index

8. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

9. Commodity Channel Index (CCI)

10. Fibonacci Retracement

Dan masih banyak indikator yang lainnya.

Selain itupun ada konsep yang namanya Support dan Resistance.

Jadi Support adalah batas bawah dari suatu pergerakan harga dalam kurun waktu periode tertentu. Sedangkan Resistance adalah batas atasnya.

Nah contohnya dalam koin A. Koin tersebut dalam periode waktu tertentu hanya bisa sampai di titik atas 10.000. Nah, kita bisa menyebutnya titik / garis Resistance. Dan jika koin tersebut melebihi garis / titik Resistance tersebut, akan adanya kemungkinan semakin naik / turun. Begitupun dengan Support ( kebalikannya dari Resistance ). Jika koin A dalan kurun waktu tertentu ada di batas bawah 5.000 maka kita bisa menyimpulkannya bahwa itulah titik Support-nya. Dan jika menembus titik / garis Support-nya, maka harga koin tersebut kemungkinan bakal turun / bisa naik lagi.

Jadi dalam Analisa Teknikal itu kita tidak tau harga pasti naik atau tidak. Karena ini hanyalah prediksi yang diambil dari pola-pola pada masa lalu. Tapi, Analisa ini sah-sah saja digunakan jika kamu yakin pada hasil analisa kamu sendiri. Tidak selamanya hasil analisa itu akurat, ada juga yang salah kan? Jadi silahkan lakukan saja terlebih dahulu.

Berikut ada beberapa referensi jika kalian ingin mendalami tentang Analisa Teknikal. Dan jika kalian bertanya kenapa ada saham juga di dalam video referensinya? Karena prinsipnya sama kok. Entah itu Cryptocurrency, Saham, Forex, bahkan Komoditas. Mungkin, yang membedakannya itu hanyalah kecepatan pergerakan pasarnya saja.

Analisa Teknikal dengan Chart Pattern:

https://youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgO96xQInO2Pvx4OWkNuibc

Analisa Teknikal dengan Indikator:

https://youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgZZ6iDXeTZQiBZJxW1jsMk

https://youtube.com/playlist?list=PLW_s2IoE9-7PJfkVyyTPzPu4P1SMHIl2c

Sekian, jika ada salah-salah kata / ada yang tidak benar mengenai informasi di atas, silahkan komentar ya atau bisa private message ke saya. Terimakasih.